Archive for 2011
Telur Puyuh, Si Mungil yang Sakti
Perawatan Puyuh Sakit
Biosecurity
Biosecurity adalah serangkaian tindakan untuk mencegah masuknya penyakit kedalam lingkungan peternakan. Tindakan yang biasa dilakukan antara lain:
- Sanitasi kandang
Agar tak terjadi bom gas amonia, feses puyuh harus sering dikeluarkan dari kandang, minimal 2 hari sekali. Kadar amonia yang tinggi menyebabkan puyuh mudah terkena penyakit saluran pernapasan dan radang pada mata. selain itu kandang yang kotor mudah mengundang berbagai penyakit. Lantai kandangpun harus diusahakan kering, tidak lembab dan terjaga kebersihanya. - Desinfeksi
Pneyemprotan kandang dengan caira desinfektan/anti kuman dilakukan secara rutin sekali sebulan. Sangkar juga disemprot seminggu 1/2 kali. Terlebih kagi jika ditemukan ad puyuh yang terkena penyakit atau disekitar terjadi wabah penyakit. Orang yang masuk lokasi kandang harus disemprot juga dan kakinya dicelup ke dalam bak kecil yang telah diberi desinfektan agar tak membawa penyakit kedalam kandang. Jika memakai sandal/sepatu, maka telapak alas kaki itu harus dicelup. - Sanitasi peralatan
Semua peralatan harus dijaga kebersihanya. Ember tempat membawa pakan/minum harus dicuci dengan sabun setiap selesai diapakai agar tidak berjamur. Tempat pakan dan minumpun harus dibersihkan setiap hari. - Sistem penyimpanan pakan
Pakan tidak boleh disimpan ditempat yang lembab karena akan membuatnya berjamur hingga tengik. Pakan yang tengik membuat puyuh turun nafsu makannya, bahkan bisa keracunan. Pakan harus dihindarkan dari tikus. - Hindarkan kontak dengan Unggas lain
Tidak boleh ada hewan apalagi unggas yang masuk kekandang puyuh karena bisa membawa penyakit
Kebutuhan Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan puyuh sebenarnya tak berbeda dengan manusia dan makhluk hidup lainya. Yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Protein.
Berfungsi sebagai bahan utama pembentuk semua jaringan tubuh yang pada akhirnya membentuk organ-organ, seperti sel darah, otot, tulang, kuku, syaraf, otak, usus, telur dan lain-lain. Kadar protein dalam pakan sangat mempengaruhi normal tidaknya pertumbuhan puyuh muda. Saat dewasa, kadar protein sangat menetukan produksi telur dan kelangsungan hidup puyuh. Bahan pakan yang mengandung protein tinggi antara lain kedelai, kacang hijau, bungkil kedelai/kavang tanah, tepung ikan, tepung daging dan sebagainya.
Karbohidrat.
Diperlukan untuk melakukan energi aktivitas gerak, bernapas, memperbaiki sel/jaringan yang ruusak, membuat sel/jaringan baru, menjaga suhu tubuh, mencerna makanan, dan lain-lain. Karbohidrat bersumber dari biji-bijian yang biasa dibuat tepung sperti jagung, dedak padi, dedak gandum juga umbi-umbian seperti ketela.
Mineral
adalah nutrisi yang penting untuk menunjang metabolisme. Mineral yang paling penting untuk puyuh adalah kalsium (Ca) dan Fosfor (P). Ca digunakan untuk membuat cangkang telur dan tulang. Untuk itu, jika ditemukan cangkang telur kurang kuat, berilah puyuh dengan serpihan batu kapur (grit)
VITAMIN
Merupakan zat yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh, tetapi harus ada didalam pakan karena berfungsi menjaga proses metabolisme didalam tubuh ternak. Pakan yang diproduksi oleh pabrik sudah diperhitungkan jumlah vitamin dan macamnya dengan tepat. Namun, dalam kondisi tertentu jumlah kebutuhan vitamin yang diperlukan ternak melebihi yang terkandung didalam pakan. Sehingga ternak memerlukan tambahan vitamin yang dicampurkan oleh pemiliknya didalam air minum maupun pakan.
Kebutuhan vitamin akan meningkat pada cuaca yang kurang baik, saat sakit/infeksi, masa pengobatan, stres, berada dilingkungan/kandang baru, pergantian jenis pakan, dan sesaat setelah vaksinasi. Vitamin tambahan yang kandunganya sudah lengkap dan seimbang sekarang dapat dengan mudah dibeli ditoko pakan ayam/poultry shop. Biasanya terdapat 2 jenis, yaitu vitamin mix untuk suplemen khutuk di minggu pertama masuk kandang indukan dan vitamin mix untuk anti stress yang diberikan pada saat-saat tertentu selama pemeliharaan.
Syarat Beternak Puyuh
Bagi yang berkeinginan terjun dalam usaha budidaya burung puyuh petelur, sebaiknya memperhatikan syarat-syarat berikut:
Syarat pertama adalah kasih sayang.
Bagaimanapun mereka tetap hewan. Secara logika burung-burung puyuh itu tidak akan mengerti biarpun kita bilang beribu-ribu kata sayang. Apakah sayang itu berbentuk selalu mengelus-elus mereka atau ikut tidur di dalam kandang ?
Bukan sayang seperti itu yang mereka inginkan. Tapi rasa sayang yang diwujudkan dengan memberi perhatian.
Tak kenal maka tak sayang, benar juga untuk diterapkan dalam budidaya beternak burung puyuh. Mengenal apa saja yang burung puyuh butuhkan, kemudian memberi perhatian. Di sini lah ada semacam ikatan batin antara kita dan burung puyuh; bahwa mereka bukan sekedar mesin pencetak uang.
Syarat kedua adalah adalah disiplin.
Seperti halnya beternak ayam pedaging, apabila terlambat memberi pakan biasanya bobot akan menyusut. Demikian juga dengan burung puyuh petelur, terlalu lama terlambat memberi pakan dan minum berarti siap-siap saja akan berkurang jumlah telur yang dikeluarkan.
Syarat ketiga adalah teliti dan cermat.
Ini penting. Dalam satu tingkat kandang ada 100 ekor. Bisa dibayangkan bagaimana mereka berdesak-desakan. Maka ketelitian memeriksa dan mengawasi sangat diperlukan. Adakah yang bertingkah aneh-aneh atau yang kelihatan pucat, lesu, tembolok kosong, atau kepalanya menunduk-nunduk dan muter-muter. Maka sempatkan untuk meneliti kondisi mereka. Dan keluarkan dari dalam kandang apabila ada yang tidak beres atau yang sudah mati.
Syarat keempat adalah jangan terlalu pelupa.
Terutama dalam memberi makan dan minum. Jangan ada yang terlewatkan. Sepele tapi bisa fatal akibatnya.
Syarat ke lima adalah ketekunan.
Saat burung puyuh dalam kondisi baik produksinya tentu kita akan senang dan semangat. Itu juga harus diterapkan apabila datang suatu masa produksi burung puyuh sedang tidak baik. Harus tetap senang.
Syarat keenam adalah menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Jangan biarkan begitu banyak orang begitu saja masuk dan berlalu lalang di dalam kandang. Apalagi kalau tidak ada keperluan. Jaga juga untuk menutup mulut saat bersin (apalagi kalau kita lagi flu). Meludah sembarangan sebaiknya tidak di dalam kandang. Barangkali tidak ada pengaruhnya untuk kondisi burung-burung puyuh, tapi tidak ada salahnya toh untuk berhati-hati
Perkembangan Ternak Puyuh
Dapat dijadikan usaha pokok maupun sampingan
Kandang Puyuh
Tentang Burung Puyuh
Puyuh mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keturunan 3-4 generasi per tahun. Puyuh juga mempunyai siklus hidup yang relatif pendek dan mulai bertelur pada umur 45 hari. Selain itu, pertumbhan dan perkembanganya sangat cepat. Produksi telur puyuh mencapai 130-300 butir per tahun dengan rata-rata berat badan puyuh betina yang hanya sekitar 120 gram saja. Setiap hari puyuh dewasa hanya menghabiskan pakan sebesar 20-22 gram pakan.
Pada awlnya, umumnya puyuh dipelihara untuk menghasilkan daging dan telurnya. Rasa khas burung menjadikan daging puyuh memiliki penggemar tersendiri. Begitu pula rasa telurnya yang tidak bisa disamakan dengan rasa telur ayam.
Pada pertengahan tahun 80an mulailah dicoba spesialisasi tujuan pemeliharaan puyuh yang dibedakan antara pedaging dan petelur. Namun akhirnya puyuh pedaging tenggelam karena kebutuhan daging puyuh sampai saat ini masih bisa dicukupi dari puyuh apkir. Apalagi, harga puyuh afkir jauh lebih murah ketimbang puyuh yang memang dipiara untuk pedaging. Sebab, pada perhitungan ekonomi puyuh petelur, puyuh afkir hanya dihargai sedikit lebih mahal daripada DOQ (Day Old Quail) alias Kuthuk puyuh.
Dalam usaha peternakan khusunya peternakan unggas, perlu dikenal dulu bagaimanakah keunggulan atau kemampuan ternak yang akan dipelihara. Setelah itu barulah faktor-faktor yang mendukung agar kemampuan dasar ternak tersebut dapat ditampilakan sesuai dengan kemampuanya. Diyakini bahwa kemampuan berdasarkan keturunan hanya menyumbangkan 30% dan 70% lainya disumbangkan oleh lingukungan yang diterima nya.
Artinya, seekor puyuh yang memiliki sifat dasar unggul dapat bertelur 300 butir pr tahun tidak akan bertelur 300 butir per tahun apabila lingkungan yang menyertainya seperti pakan dan minumnya, kandangnya, kesehatanya, kebersihanya, manajemen pemeliharaanya tidak sesuai dengan kebutuhanya.
Puyuh memiliki keunggulan seperti misalnya: puyuh mampu menghasilkan keturunan 3-4 generasi per tahun, puyuh mulai bertelur umur 45 hari, telur dapat ditetaskan saat induknya berumur 50 hari, lama penetasan hanya 17 hari. Produksi telur puyuh mencapai 130-300 butir per tahun dengan berat sekitar 10-11 gram setiap butirnya dan mengahbiskan pakan 20-22 gram per hari per ekor.
Puyuh juga memiliki rasa khas dan dapat diterima oleh masyarakat. Harga produk terjangkau masyarakat luas. Dari berbagai kelebihan tentu saja puyuh memiliki kekurangan yang mesti diantisipasi yaitu mudah stress, memerlukan pakan dengan kandungan nutrisi tinggi serta kotoran yang relatif lebih berbau.
Puyuh menjanjikan untuk diternakkan sebagai usaha pokok maupun usaha sampingan sebagai penghasil telur, daging, maupun kuthuk umur sehari (Day Old Quail/DOD). Beternak puyuh tidak memerlukan tidak memerlukan lahan yang luas dan modal yang besar. Beternak puyuh dapat dijadikan alternatif untuk memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah. Nilai gizi telur maupun daging puyuh tidak kalah dengan nilai gizi telur dan daging ayam. Selain itu rasa telur dan daging puyuh disukai masyarakat luas dan pasar masih terbuka lebar.