Berikut saya sampaikan beberapa penyakit puyuh dan penyebabnya, semoga dapat menjadi referensi bersama dan lebih waspada serta hati-hati.
- Cacingan. Pada kasus berat, puyuh terlihat kurus, pucat, produksi menurun dan diare bercampur darah.
- Colibacillosis. Puyuh sulit bernafas, radang pusar (omphalitis), kantung udara keruh, hati dan jantung diselaputi fibrin.
- CRD (Ngorok). Gejalanya adalah ngorok, susah bernafas, bersin dan kantong udara keruh.
- Koksidosis (Berak Darah). Terlihat darah pada feses, usus buntu membesar dan berisi darah atau seluruh bagian usus berdarah.
- Kolera (Berak Hijau). Gejalanya adalah mencret, susah bernafas, kadang-kadang pincang karena sendi bengkak, jengger dan pial bengkak.
- Korisa (Snot, Pilek). Gejala yang terjadi adalah keluar eksudat dari hidung yang mula-mula berwarna kuning dan encer lambat laun berubah menjadi kental, bernanah dan berbau khas, bersin, sinus infraorbitalis membengkak serta sulit bernafas.
- Leucocytozoonosis. Gejala yang ada adalah feses berwarna hijau, muntah darah, bercak-bercak perdarahan pada hampir seluruh organ dalam tubuh.
- Pullorum (Berak kapur). Fesesnya berwarna putih seperti pasta gigi, mengantuk dan bergerombol.
Jika sudah terjadi beberapa gejala-gejala di atas maka harus segera diobati dengan memberikan beberapa obat-obatan yang dianjurkan dan banyak dijumpai di pasaran, sebagaimana dapat dilihat dalam gambar tabel disamping.
Namun, alangkah lebih baiknya jika kita dapat mencegahnya dengan memberlakukan Biosecurity yang baik serta pemberian vitamin secara teratur dan sesuai dosis.
Catatan: Gambar tabel diambil dari sebuah pabrik obat-obatan unggas, ini hanya salah satu referensi, Anda dapat juga menggunakan obat atau vitamin produk lain.